Senin, 25 Februari 2013

Tips Mencegah Anak-Anak Terkena Serangan Jantung

Tips Mencegah Anak-Anak Terkena Serangan Jantung

Salah satu silent killer atau “pembunuh misterius” di zaman modern adalah penyakit jantung. Penyakit ini seringkali menyerang seseorang dengan tiba-tiba dan menimbulkan kematian. Penyakit kardiovaskular sebenarnya efek jangka panjang yang salah satunya berasal dari gaya hidup yang salah. Memang sebagian masalah jantung akibat faktor bawaan dari lahir, tapi lebih didominasi oleh gaya hidup yang mendorong keluhan di sistem kardiovaskular.

Penumpukan kolesterol dan tingginya tekanan darah menjadi pemicu utama serangan jantung, termasuk stroke. Dan, tersumbatnya aliran darah oleh kolesterol terjadi tidak sesaat. Kebiasan merokok, makan junk food, suka makanan berlemak, dan sebagainya memicu penumpukan kolesterol dan hipertensi. Oleh karena itu, menjaga kesehatan sistem kardiovaskular sebenarnya harus dimulai sejak dini, termasuk ketika masih anak-anak.


Agar serangan jantung tidak sampai menghampiri anak-anak, ada beberapa tips yang bisa diterapkan:

1. Kurangi makanan yang mengandung banyak garam. Garam menjadi pemicu hipertensi. Kandungan garam tinggi dapat ditemukan pada makanan kaleng atau beku, mie instan, dan sebagainya. Pemakaian garam untuk memasak juga sebaiknya dibatasi.

2. Membiasakan porsi makan secukupnya. Kebiasaan makan berlebihan dapat berawal dari pembiasaan memakan porsi yang cukup banyak. Dengan menyediakan porsi makan secukupnya sejak anak-anak, membantunya untuk tidak makan berlebihan kala dewasa.

3. Konsumsi makanan sehat. Biasakan anak mengonsumsi makanan yang benar-benar bergizi. Jangan manjakan anak dengan makanan junk food yang biasanya kaya lemak trans dan minus gizi. Sertakan sayur dan buah berserat tinggi dalam menu makan an mereka, dan jauhi makanan berlemak jenuh. Makanan kaya gula juga sebaiknya tidak dibiasakan.

4. Ajarkan untuk aktif secara fisik. Mungkin anak tidak berselera untuk berolahraga. Anda bisa menggantinya dengan berbagai permainan yang sifatnya melibatkan gerak badan secara aktif. Minimal biasakan anak untuk menggerakan tubuh 60 menit sehari dengan cara yang menyenangkan. Misalnya bersepeda, main petak umpet, permainan kejar-mengejar, dan sebagainya.

5. Kurangi waktu mereka meihat tayangan teve. Teve hanya akan membuat anak malas bergerak dan doyan ngemil. Ini yang memicu obesitas yang menjadi awal masalah kardiovaskular. Berikan jatah nonton teve bagi anak hanya dua jam sehari. Selebihnya, rangsang anak untuk beraktivitas yang melibatkan gerak fisik, termasuk yang melibatkan berpikir aktif. Dalam konteks yang sama, jangan biasakan anak terlalu mencintai main video game atau internet.

6. Gosok gigi dengan teratur. Peredaran darah yang ada di gigi berhubungan langsung aliran yang menuju jantung. Ketika gigi dijaga kebersihannya, maka akan meminimalisasi bakteri patogen masuk ke pembuluh darah di gigi yang bisa terbawa ke jantung. Minimal, gosok gigi di pagi hari dan sebelum tidur. Bila ada gigi yang berlubang atau terdapat sakit lain di area dalam mulut, sebaiknya segera diusahakan penyembuhannya untuk tambal gigi atau pengobatan lain yang sesuai.

7. Jauhkan anak dari paparan rokok dan lingkungan stres. Jika ingin merokok, sebaiknya tidak dihadapan anak-anak. Mereka dapat meniru perilaku tidak sehat itu, sekaligus menjadi perokok pasif sejak dini yang membahayakan jantungnya. Selain itu, buatlah suasana hati anak selalu gembira sesuai dengan usianya. Hindarkan suasana stres yang bisa membuatnya trauma sampai dewasa. Stres akan meningkatkan hormon kortisol yang membuat tekanan darah naik dan memicu serangan jantung.

1 komentar:

silahkan di icip dan dikoment dengan bahasa yang sopan tapi nyentrik

Advertisement


About

Labels